Sabtu, 23 Juli 2016

Jaga Fungsi Otak Sejak Dini agar Tetap Baik pada Usia Lanjut

Judul            : Investasikan Otak Anda
Penulis         : Yuda Turana
Penerbit       : Gramedia
Cetakan       : Pertama, 2016
Tebal            : xxxv+193 halaman


Dimuat di Koran Jakarta, edisi Senin, tanggal 4 Juli 2016

Otak salah satu  organ paling penting bagi tubuh manusia. Semua organ tubuh berada di bawah kendalinya. Hanya, dia tidak luput dari proses penuaan. Seperti kulit yang tetap akan keriput atau  rambut yang tetap bakal beruban, begitu pula otak akan mengerut. Perubahan volume otak yang sangat cepat setelah usia 50 tahun ini dampaknya proses mengingat mulai menurun. Jadi, akan dianggap wajar ketika usia tersebut, para manula mulai pikun.
Buku karya dokter spesialis syaraf ini mengulas tuntas ihwal otak beserta langkah menjaga dan meningkatkan kualitasnya. Pembaca tidak perlu khawatir karena buku disajikan dengan gaya bahasa mudah dicerna.
Saat membayangkan menjadi tua, hampir setiap  orang berfokus pada wajah yang mulai keriput. Namun, kualitas hidup nanti (termasuk kebahagiaan yang menunjang), sangat bergantung pada otak yang sehat dan produktif, bukan pada kulit keriput. Semulus apa pun kulit seseorang, sesehat apa pun gambaran usia senja nanti, tidak akan berkualitas baik jika otak tidak sehat (hal xxxii).
Tidak ada kata terlambat. Berapa pun usia sekarang, otak masih dapat distimulasi untuk melawan pikun. Caranya antara lain,  menjalankan  pola hidup sehat dengan berolah raga. Sebab gerak badan  dapat langsung menstimulasi otak! Olah raga menstimulasi produksi protein otak, Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF).
Protein BDNF  berfungsi mempertahankan kelangsungan hidup sel syaraf. BDNF yang tinggi berhubungan dengan fungsi otak yang lebih baik (hal 11). Selain aktivitas fisik, ternyata memperbanyak kegiatan sosial juga dapat meningkatkan fungsi kecerdasan otak.
Peran aktivitas sosial dalam menghambat kepikunan terletak pada rasa kepuasan dan “kesenangan” dalam berinteraksi sosial karena akan lebih bermanfaat dalam mempertahankan fungsi kognitif. Tentu, yang terpenting bukan pada kuantitas atau banyaknya teman, tetapi juga kualitas pertemanan yang mendukung kesukaan.
Masih banyak faktor yang mempengaruhi otak agar tetap sehat dan cerdas. Semua bergantung pada pola hidup sehat. Nah, di sinilah fungsi buku ini mengingatkan sikap, perilaku dan kebiasaan yang menyumbang risiko otak pikun.
Jika bicara tentang investasi, untuk meraih sukses di masa depan, tentu bertanam modal harus dimulai sedini mungkin dengan berorientasi jangka panjang. Bila ingin berinvestasi kecerdasan otak stimulasilah sebanyak mungkin saat pembentukan esensi otak pada 3 tahun hidup. Nutrisi yang baik untuk anak hanya sebatas pada pembentukan mielin (hal 82). Buku menjabarkan faktor-faktor penting perkembangan otak anak.
Demensia Alzheimer adalah salah satu penyakit otak yang masih misterius dan belum ada satu pun obat yang efektif. Penyakit Alzheimer membuat kecerdasan otak lenyap secara progresif. Pada awalnya penderita menjadi pelupa. Akhirnya perilakunya terganggu, bahkan berhalusinasi sehingga membuat penderita tidak berdaya beraktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
    Maka, langkah untuk pertama menghadapinya dengan fokus mencegah dan mendeteksi sedini mungkin. Buku membuat pembaca menyadari betapa pentingnya menjaga otak tetap sehat sejak dini. Sebab, dengan telaten merawat ingatan, kelak di usia lanjut akan memetik hasilnya. Manusia bisa hidup tetap sehat dan produktif dengan otak berfungsi baik.

Diresensi Ganda Rudolf, Alumnus AMIK Master Lampung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar